Nomor
|
Nama
|
Tahun
|
Keterangan
|
1
|
Menurut K. Bertens:
|
2008
|
Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
|
2
|
Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno:.
|
2005
|
Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia
|
3
|
Menurut Ramali dan Pamuncak:.
|
2005
|
Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam satu profesi
|
4
|
Menurut H. A. Mustafa:
|
2008
|
Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
|
5
|
Menurut Hamzah Yacub,
|
2006
|
Etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran
|
6
|
Dr. James J. Spillane SJ,
|
2006
|
Etics atau etika memperhatikan atau mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral. Etika mengarah atau menghubungkan penggunaan akal budi individual dengan objektivitas untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain
|
7
|
Asmaran,
|
2006
|
Pengertian Etika adalah studi mengenai tingkah laku manusia, tidak hanya menentukan kebenaran-kebenarannya sebagaimana adanya, tetapi juga menyelidiki manfaat atau kebaikan dari seluruh tingkah laku manusia.
|
8
|
WJS. Poerwadarminta
|
2006
|
mengemukakan Pengertian Etika, Etika adalah ilmu pengetahuan mengenai asas-asas akhlak (moral).
|
9
|
Pengertian Etika menurut Soergarda Poerbakawatja,.
|
2006
|
Etika ialah filsafat mengenai nilai, kesusilaan, tentang baik dan buruk, kecuali etika mempelajari nilai-nilai, ia juga merupakan pengetahuan mengenai nilai-nilai itu sendiri
|
10
|
Dalam bahasa Indonesia.
|
2006
|
kata etika ini kurang begitu populer dan jarang dipergunakan, istilah etika lebih sering dipergunakan dalam kalangan terpelajar. Kata yang sepadan dengan etika serta yang biasa dipergunakan di dalam masyarakat adalah susila atau kesusilaan
|
Sumber
ngopibro.blogspot.com
erniritonga123.blogspot.com/2010/01/definisi-etika.html
2. Pengertian egois
No
|
Nama
|
Tahun
|
Keterangan
|
1
|
Friedrich Wilhelm Nietche
|
2002
|
pengkritik keras utilitarianisme dan juga kuat menentang teori Kemoralan Sosial. Teori egoisme berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada diri sendiri. Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan merupakan perbuatan yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan diri sendiri.
|
2
|
KBBI
|
2008
|
orang yang selalu mementingkan diri sendiri
|
3
|
Psikologi
|
2006
|
Sifat yang memang sudah melekat dan tidak dapat dihilangkan
|
4
|
Wikipedia
|
2005
|
motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri
|
5
| Dalam bahasa Arab, |
2003
| psikologi disebut dengan “Ilmu an Nafsi”. Yang belakangan kemudian dikembangkan menjadi satu ilmu bernama “Nafsiologi”. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan “Ilmu Jiwa”. |
6
|
para ahli psikologi
|
2014
|
terdahulu, mendefinisikan bidang mereka sebagai “suatu kegiatan mental
|
7
|
James,Wiliiam. 1980
|
1980
|
ilmu mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena dan kondisi - kondisinya. Fenomena adalah apa yang kita sebut sebagai perasaan, keinginan,kognisi, berpikiran logis, keputusan - keputusan dan sebagainya.
|
8
|
Watson.B,John.
|
1919
|
Bagi aliran behaviorisme psikologi merupakan bagian dari ilmu alam yang menekankan perilaku manusia perbuatan dan ucapannya baik yang dipelajari maupun yang tidak sebagai pokok masalah.
|
9
|
Kenneth.
|
1970
|
Psikologi biasanya didefinisikan sebagai studi ilmiah mengenai perilaku. Lingkupnya mencakup berbagai proses perilaku yang dapat diamati, seperti gerak tangan; cara berbicara dan perubahan kejiwaan dan proses yang hanya dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi. (George, Milter& Clark,
|
10
|
Mayer,Richard. 1981
|
1981
|
Psikologi merupakan analisis ilmiah mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia
|
arysjuli.blogspot.com/2012/09/pengertian-sistem-sosial.html
3. Basis Teori Etika
BASIS TEORI ETIKA
a. Etika Teleologi
dari kata Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Dua aliran etika teleologi : Egoisme Etis dan Utilitarianisme
b. Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
c. Teori Hak Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
d. Teori Keutamaan (Virtue) memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh keutamaan : a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
c. Suka bekerja keras
d. Hidup yang baik
http://annaluchu.blogspot.co.id/2012/10/basis-teori-etika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar