Minggu, 26 Mei 2013

Pengaruh Investasi Terhadap Gross Domestic Product


PENGERTIAN GROSS DOMESTIC PRODUCT

Product Domestic Bruto adalah total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar.Di Indonesia, GDP / PDB dapat dihitung dari tiga sisi pendekatan, yaitu pendekatan sektoral, pendekatan pendapatan dan pendekatan penggunaan. Dari pendekatan sektoral, PDB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha (sektor) yaitu  sector pertanian; pertambangan dan penggalian ; industry pengolahan ; listrik, gas, dan air bersih; konstruksi ; perdagangan ; restoran dan hotel ; pengangkutan dan komunikasi ; lembaga keuangan ; jasa-jasa. Dari pendekatan pendapatan, PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi)  Sedangkan pendekatan penggunaan , PDB merupakan total dari nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok, dan ekspor neto. Jadi, secara konsep ketiga pendekatan tersebut akan menghasilkan angka yang sama. Jadi, jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah pendapatan untuk factor produksi.

PDB adalah indikator yang mengukur jumlah output final barang (goods) dan jasa (services) yang dihasilkan oleh perekonomian suatu negara, dalam wilayah negara tersebut, baik oleh penduduk (warga negara) sendiri maupun bukan penduduk (misalnya, perusahaan asing), tanpa memandang apakah produksi output tersebut nantinya akan dialokasikan ke pasar domestik atau luar negeri. Dengan demikian warga negara yang bekerja di negara lain, pendapatannya tidak dimasukan ke dalam PDB. Sebagai gambaran PDB Indonesia baik oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) yang ada di Indonesia tetapi tidak diikutisertakan produk WNI di luar negeri,  PDB juga didefinisikan sebagai nilai pasar semua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu.

Untuk menghitung PDB dapat berdasarkan dua harga yang telah ditetapkan pasar, yaitu :

1.      PDB Harga Berlaku

PDB pada harga berlaku (nominal GDP) adalah nilai barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu menurut/berdasarkan harga yang berlaku pada periode tersebut

2.      PDB Harga Konstan

PDB pada harga konstan (real GDP) adalah nilai barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu, berdasarkan harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang dipakai dasar (harga dasar tahunan/ base year prices) untuk dipergunakan seterusnya dalam menilai barang-barang dan jasa yang dihasilkan pada periode/tahun berikutnya.
Pendapatan nasional pada harga konstan dapat diperoleh melalui:
                                          PDB harga berlaku
PDB harga konstan =                                         x 100
                                               Indeks harga
Indeks harga yang digunakan untuk mendeflasi PDB harga berlaku dimana Implicit Price Deflator
                                            PDB harga berlaku
Implicit Price Deflator =                                       x 100
                                            PDB harga konstan
Para ahli ekonomi dan para pembuat keputusan tidak hanya peduli pada output barang dan jasa total, tetapi juga alokasi dari output ini di antara berbagai alternatif. Pos pendapatan nasional membagi PDB menjadi empat kelompok pengeluaran
1. Konsumsi (C)
2. Investasi (I)
3. Pengeluaran Pemerintah (G)
4. Net ekspor (NX)
Pada umumnya perbandingan kondisi antar negara dapat dilihat dari pendapatan nasionalnya sebagai gambaran. Dalam menentukan apakah suatu negara berada dalam kelompok negara maju atau berkembang, maka Bank Dunia (The World Bank) melakukannya melalui pengelompokan besarnya PDB, dan PDB suatu negara sama dengan total pengeluaran atas barang dan jasa dalam perekonomian.

PDB Indonesia Menurut Penggunaan Tahun 2006-2008 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan syarat yang diperlukan bagi proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk menggambarkan suatu perekonomian yang mengalami perkembangan ekonomi dan mencapai tingkat kemakmuran lebih tinggi serta dampak suatu kebijakan pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu modal (capital), tenaga kerja (labor), tanah (land), dan teknologi. Selain beberapa faktor diatas, terdapat faktor lain yang langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi atau pendapatan nasional adalah ekspor. Dimana ekspor merupakan arus keluar sejumlah barang dan jasa dari suatu negara ke pasar internasional. Ekspor akan secara langsung memberi kenaikan penerimaan dalam pendapatan suatu negara. Terjadinya kenaikan penerimaan pendapatan suatu negara akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat PDB. Ekspor akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi.

Berkaitan dengan permasalahan diatas, Aliman dan A. Budi Purnomo (2001) mengemukakan bahwa dalam hubungan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi terdapat empat hipotesis yang masuk akal dan dapat diterima seperti, hipotesis ekspor sebagai motor pengerak bagi pertumbuhan ekonomi (export led growth hypotesis), hipotesis ekspor sebagai mesin bagi pertumbuhan ekonomi (export reducing growth hypotesis), hipotesis pertumbuhan ekonomi dalam negeri merupakan penggerak bagi ekspor (internally generated export hypotesis), hipotesis pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan turunnya ekspor (growth reducing export hypothesis).

D.Pengaruh Investasi Terhadap  Pertumbuhan Ekonomi (GDP)

Dalam ekonomi dijelaskan  bahwa investasi merupakan pembelian modal atau barang-barang yang tidak dikonsumsi, namun digunakan untuk kegiatan produksi sehingga menghasilkan barang atau jasa di masa yang akan datang.

Pembentukan investasi dilakukan jika masyarakat tidak menggunakan semua pendapatannya untuk dikonsumsi , melainkan ada sebagian yang ditabungkan. Tabungan ini diperlukan untuk pembentukan investasi.

Seandainya investasi pembangunan pabrik , jalan , jembatan, atau investasi pendidikan di sekolah dan universitas. Investasi yang dikeluarkan secara langsung dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang akhirnya akan memperbesar pengeluaran masyarakat.

Investasi dalam peralatan modal atau pembentukan modal tidak dapat meningkatkan faktor produksi atau pertumbuhan ekonomi, namun dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Dalam hal ini, jumlah pengangguran tentunya akan turun.

Suatu Negara akan berkembang secara dinamis jika investasi yang dikeluarkan jauh lebih besar dari pada nilai penyusutan faktor produksinya. Negara yang memiliki investasi yang lebih kecil dari pada penyusutan faktor produksinya akan cenderung mengalami perekonomian yang stagnasi.

Dalam ekonomi makro, investasi merupakan salah satu komponen dari pendapatan nasional, Produk Domestic Bruto (GDP).Sehingga pengaruh investasi terhadap perekonomian suatu Negara dapat ditinjau dari pendapatan nasional tersebut.

GDP yang dihitung berdasarkan pengeluaran terdiri dari empat komponen utama yaitu :

Y= C + I + G +(X-M)
Y=GDP

Dari persamaannya dapat diketajui bahwa investasi berkorelasi positif dengan GDP. Secara umum dapat dikatakan, jika investasi naik, maka GDP cenderung naik. Atau sebaliknya, jika investasi turun,maka GDP cenderung turun.

Investasi dipengaruhi oleh tingkat pengembalian modal dan tingkat bunga.Para pemilik modal akan berinvestasi jika tingkat pengembalian modal lebih besar daripada tingkat bunga.Tingkat bunga yang tinggi menyebabakan investasi tidak menguntungkan. Saat tingkat bunga tinggi, sebagian modal untuk mencari keuntungan dari tingkat bunga melalui deposito. Tingkat bunga tinggi pada akhir mengurangi jumlah modal yang diinvestasikan. Jika pengeluaran inestasi berkurang, GDP cenderung menurun.
           

Selasa, 21 Mei 2013

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA


tugas perekonomian indonesia ( sistem perekonomian indonesia)


TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA ( Sistem Perekonomian Indonesia )
A.    Pengertian
Sistem adalah sekumpulan komponen yang dihubungkan untuk melakukan suatu kegiatan atau mencapai suatu tujuan. Sedangkan sistem perekonomian adalah sistem yang mengatur tentang hubungan ekonomi antar manusia dan kelembagaan untuk mencapai suatu tujuan. Sistem perekonomian terbagi menjadi 3 yaitu, sistem perekonomian pasar, sistem perekonomian perencanaan dan sistem perekonomian campuran.
B.     Perkembangan Sistem Perekonomian

a.     Sistem perekonomian pasar (liberalis/ kapitalis)
      Sistem perekonomian liberalis atau yang lebih dikenal dengan sistem perekonomian pasar bebas adalah sistem perekonomian yang membebaskan mekanisme pasar untuk melakukan kegiatan perekonomian mulai dari memproduksi, mendistribusi sampai mengkonsumsi dengan sekecil mungkin bantuan dari pemerintah
      Ciri-ciri sistem perekonomian liberalis/ kapitalis adalah:
1.     Semua faktor produksi dimiliki oleh swasta
2.     Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
3.     Diusahakan sekecil mungkin bantuan dari pemerintah
Kelebihan sistem perekonomian  liberalis/kapitalis adalah :
1)     Kreativitas masyarakat berkembang karena adanya persaingan
2)    Menghasilkan barang bermutu tinggi Menghasilkan barang bermutu tinggi
3)    Setiap individu mendapat kebebasan untuk memiliki kekayaan dan sumber daya produksi
Kekurangan sistem perekonomian liberalis/kapitalis adalah :
1)     Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
2)    Pemerataan pendapatan sulit untuk dilakukan
3)    Menimbulkan kesengajaan ekonomi

b.     Sistem perekonomian perencanaan(etatisme/sosialis)
Sistem perekonomian ini bisa juga disebut sistem perekonomian terpusat karena
seluruh kegiatan ekonominya diatur sepenuhnya oleh negara.
Ciri-ciri sistem perekonomian etatisme/sosialis adalah :
1.     Sistem perekonomian diatur sepenuhnya oleh negara
2.     Semua faktor produksi dimiliki oleh negara
3.     Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara
Kelebihan sistem perekonomian etatisme/sosialis adalah :
1)     Pemerintah menjadi lebih mudah mengawasi perekonomian
2)    Tidak ada kesengajaan ekonomi
Kekurangan sistem perekonomian etatisme/sosialis adalah :
1)     Kreativitas masyarakat tidak berkembang
2)    Kegiatan ekonomi tidak mencerminkan keinginan masyarakat
3)    Keterbatasan memiliki kekayaan dan sumber daya

c.     Sistem perekonomian campuran
Sistem perekonomian campuran merupakan perpaduan dari sistem ekonomi
liberal/kapitalis dengan sistem ekonomi etatisme/sosialis.
     Ciri-ciri sistem perekonomian campuran adalah :
1)     Dalam kegiatan perekonomian  ada campur tangan dari pemerintah
2)    Hak kepemilikan pribadi diakui
3)    Peran pemerintah dan swasta seimbang
Kelebihan sistem perekonomian campuran adalah :
1)     Kebebasan berusaha
2)    Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
3)    Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
Kekurangan sistem perekonomian campuran adalah :
1)     Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
2)    Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan
C.     Sistem Perekonomian Indonesia
1.     Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru
Sejak Indonesia terbentuk menjadi sebuah negara, sudah banyak tokoh-tokoh yang negara yang pada saat itu sudah merumuskan bentuk perekonomian yang seperti apa yang tepat untuk Bangsa Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok.
Dalam proses perkembangan berikutnya disetujuilah bentuk ekonomi baru yang diberi nama sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yaitu yang disebut dengan Demokrasi Ekonomi. Demokrasi Ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yaitu :
1)     Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
2)     Cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
3)    Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat
4)    Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat dan pengawasan terhadap kebijaksanaannya
5)    Warga negara memiliki kebebasan memilih pekerjaan yang mereka inginkan.
6)    Hak milik perorangan diakui
7)    Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
Hal-hal yang tidak diijinkan dalam perekonomian Indonesia adalah:
a.     Free fiht liberalism, adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga terjadi eksploitasi terhadap kaum yang lemah
b.     Etatisme, keikut sertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan daya kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat
c.     Monopoli, bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu

Sistem perekonomian liberalis dan etatisme juga pernah terjadi di Indonesia. Sistem perekonomian liberalis terjadi sejak awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an, sedangkan sistem perekonomian etatisme terjadi pada tahun 1960-an sampai dengan masa orde baru.
2.     Sistem Perekonomian Indonesia Setelah Orde Baru
Awal orde baru diwarnai dengan adanya rehabilitasi dan perbaikan di segala aspek kehidupan. Rehabilitasi yang diutamakan yaitu:
·         Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa paham dan sistem perekonomian yang lama
·         Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang tinggi
D.    Para Pelaku Ekonomi
Dalam ilmu ekonomi mikro, ada 3 pelaku ekonomi yaitu:
1.     Pemilik faktor produksi
2.     Konsumen
3.     Produsen
Dalam ilmu ekonomi makro, ada 4 pelaku ekonomi yaitu :
1.     Sektor rumah tangga
2.     Sektor swasta
3.     Sektor pemerintah
4.     Sektor luar negeri
Selain pelaku ekonomi diatas, perekonomian Indonesia memiliki pelaku ekonomi pokok, yaitu:
1.     Sektor pemerintah
2.     Sektor swasta
3.     Koperasi

v  BUMN
Ø  Peran BUMN dalam perekonomian Indonesia
ü  memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
ü  memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional.
ü  menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
Ø  Landasan Konstitusional BUMN
Landasan konstitusional BUMN di Indonesia adalah Pasal 33 UUD 1945. Jadi kegiatan ekonomi dalam bentuk perusahaan yang dikendalikan oleh negara adalah dalam rangka pelaksanaan Pasal 33 UUD 1945 tersebut.

Ø  Latar Belakang Pendirian BUMN
BUMN didirikan untuk mencapai public purpose yang telah ditetapkan yang bersifat multi dimensi yang secara konsekuen ada dalam sistem public accountability. BUMN berusaha dalam aktivitas yang mempunyai sifat bisnis, yang menyangkut ide investasi dan keuntungan dengan memasarkan produk yang dihasilkan berupa barang/jasa.


Ø  Bentuk BUMN
Bentuk BUMN ada 3, yaitu :
·         Perjan, adalah badan usaha yang tujuannya ingin memberi pelayanan kepada masyarakat
·         Perum, tujuannya tidak berorientasi pada pelayanan tetapi kepada keuntungan
·         Persero, adalah badan usaha yang tujuan didirikannya untuk mendapatkan keuntungan dan untuk memberi pelayanan kepada masyarakat

v  Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
1.      Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
2.     Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
3.     Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya
4.     Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi